Selamat pagi/siang/sore/malam tergantung waktu anda membaca blog ini.
Heyo, pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang DHCP server. Apa sih DHCP server itu? DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah sebuah aturan yang membuat server dapat memberikan IP secara otomatis kepada perangkat yang terhubung kepadanya.
DHCP ini digunakan agar admin tidak kesulitan jika ingin menginstalasi banyak komputer, hal ini membuat pengerjaan menjadi lebih praktis. Nah, bagaimana cara menginstall dan mengkonfigurasi DHCP Server pada Debian baca blog ini sampai selesai ya.
Tapi sebelum itu kalian memerlukan.
- PC/Laptop
- ISO Debian 9.7.0
- ISO Windows 10
- Oracle VM VirtualBox
Lalu buatlah mesin virtual dari Debian 9.7.0 dan juga Windows 10 di VirtualBox. Oke jika sudah sekarang kita bisa memulai mengkonfigurasi DHCP Server.
Pertama login ke dalam Debian.
Lalu masuk ke dalam konfigurasi super user dengan perintah su.
Selanjutnya install paket DHCP Server dengan peringah apt-get install isc-dhcp-server. Tunggu proses install sampai selesai.
Masuk ke direktori DHCP dengan perintah cd /etc/dhcp.
Lakukan backup file dhcpd.conf. Hal ini bertujuan jika nanti terjadi kesalahan kalian tinggal menghapus file yang lama lalu menggunakan file backup. Cara backup cukup masukan perintah cp dhcpd.conf dhcpd.backup. Untuk melihat hasil backup ketik perintah ls.
Lalu konfigurasi DHCP dengan masukan perintah nano dhcpd.conf. Cari kalimat seperti di bawah.
Hilangkan tanda # seperti pada gambar. Lakukan konfigurasi pada :
- Subnet : Masukan IP Network
- netmask : Masukan netmask yang akan menentukan jaringan kalian.
- range : Masukan IP yang akan kalian bagikan.
- option domain-name-servers : Masukan nama alamat server kalian.
- option domain-name : Masukan nama DNS yang sudah kalian buat sebelumnya.
- option router : Masukan alamat sumber DHCP akan dibagikan atau kata lain alamat server debian kalian.
- option broadcast-address : Masukan IP Broadcast dari jaringan kalian.
- default-lease-time : Dipergunakan untuk waktu client dapat memiliki IP yang dibagikan jika waktu ini habis client akan meminta IP baru dari server.
- max-lease-time : Adalah waktu yang ditujukan untuk client jika tidak melakukan request ulang.
Setelah itu masuk ke dalam pengaturan interface untuk membagikan IP, masukan perintah nano /etc/default/isc-dhcp-server. Karena kita menggunakan IPv4 jadi kita hanya mengubah INTERFACEv4s menjadi enp0s3.
Selanjutnya kita akan mengecek network interface caranya masukan perintah nano /etc/network/interface. Ubahlah alamat sesuai dengan yang kalian inginkan.
Kita kembali ke menu VirtualBox. Klik Tools klik Option -> Network.
Buat baru dengan klik Create. Akan ada pop-up yang menanyakan apakah kalian yakin? klik yes untuk melanjutkan.
Lalu ubah settingan mesin Windows 10 dan Debian 9.7.0 dan ubah network menjadi Host only adapter dengan nama network yang baru saja kita buat.
Masuk ke dalam mesin Windows 10. lalu masuk ke pengaturan adapter ubah settingan menjadi seperti pada gambar.
Lalu cek Network Connection Detail di pengaturan adapter. Bisa kita lihat Windows 10 telah terkoneksi ke DNS dan memiliki IP dari range yang tadi kita buat.
Untuk mengecek dari sisi server (Debian) masukan perintah dhcp-lease-list.
Untuk bonus saya akan memberikan konfigurasi IP Reservation. IP ini akan berfungsi untuk satu client yang MAC Addressnya telah didaftarkan. Cara konfigurasinya kembali masuk ke dalam nano dhcpd.conf lalu cari kalimat di bawah ubah hardware ethernet menjadi MAC Address client dan fixed-address untuk alamat yang akan diberikan.
Kita lihat kembali ke sisi client dan boom IP Addressnya berubah menjadi IP Reservation yang telah kita buat tadi.
Oke begitulah cara mengkonfigurasi DHCP Server di Debian 9 silakan bereksplorasi. Jika ada kesalahan dan kekurangan dalam tutorial saya tolong bantu dikoreksi karena kita sama - sama belajar. Oke guys sampai jumpa di blog selanjutnya.
0 comments