Selamat pagi/siang/sore/malam tergantung anda membaca
blog ini.
Kali ini saya akan membahas tentang jaringan wireless
pada perangkat MikroTik. Sesuai namanya yaitu wireless yang artinya tanpa kabel,
jadi kita dapat menghubungkan alat – alat mikrotik menggunakan gelombang radio
atau gelombang elektromagnetik.
Gelombang itu sendiri dibagi menjadi frekuensi. Frekuensi
yang biasa digunakan untuk komunikasi data adalah 2,4 GHz dan 5 GHz. Jadi jika
ingin alat – alat komunikasi kalian dapat terhubung satu sama lain pastikan
terlebih dahulu frekuensi yang kalian gunakan karena jika frekuensinya berbeda
maka tidak dapat melakukan komunikasi.
Ada beberapa kelebihan menggunakan jaringan wireless
diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
Pembagunan
jaringan yang cepat.
2.
Mudah
dan murah untuk direlokasi.
3.
Biaya
pemeliharaannya murah.
4.
Infrastruktur
berdimensi kecil.
5.
Mudah
untuk dikembangkan.
6.
Sumber-sumber
file bisa pindahkan dengan mudah tanpa menggunakan media kabel.
7.
Mudah
sekali untuk di-setup, dan juga handal sehingga cocok untuk pemakaian di kantor
maupun di rumah.
Dimana ada
kelebihan di situ juga ada kekurangan begitu pula jaringan wireless, berikut
kekurangan jaringan wireless :
1.
Keamanan
atau kerahasiaan data data rentan.
2.
Interferensi
gelombang radio.
3.
Delay
(kelambatan) yang besar.
4.
Biaya
peralatan rata-rata mahal.
5.
Produk
dari produsen yang berbeda-beda kadang tidak kompatibel/cocok.
6.
Kualitas
sinyalnya dipengaruhi oleh keadaan udara maupun cuaca, artinya kualitas dari
koneksinya saat cuaca bagus akan berbeda, saat kualitas koneksi cuaca buruk
(kalau dipakai diluar gedung/ruangan) dan dipengaruhi juga oleh batas-batas
dinding gedung atau ruangan.
7.
Mahal
dalam investasinya, kalau dibanding dengan menggunakan media kabel.
8.
Kemungkinan
penyadapan koneksinya lebih besar terjadi, jika dibandingkan dengan menggunakan
media kabel.
Dalam
router mikrotik, konfigurasi wireless memiliki beberapa mode yang bisa
digunakan sesuai kebutuhan, berikut adalah pembahasan singkat tentang mode –
mode yang ada.
Mode
Alignment Only
Mode
Alignment only, biasa digunakan untuk membantu pada saat pointing dengan
indikator beeper pada RouterBoard, sebagai contoh kita bisa menambahkan script
dimana ketika mendapatkan sinyal bagus maka beeper akan berbunyi.
Mode
AP-Bridge
Mode
AP-bridge digunakan sebagai Access point atau pemancar sinyal yang bisa
melayani banyak client atau disebut juga dengan PTMP (Point To Multi Point),
mode ini bisa kita gunakan untuk network yang sifatnya Routing ataupun
Bridging. Untuk menggunakan mode AP-Bridge ini perangkat Routerboard minimal
harus memiliki lisensi level 4.
Mode
Bridge
Mode
bridge digunakan sebagai Access point atau pemancar akan tetapi hanya bisa
melayani satu client atau disebut juga dengan PTP (Point To Point), mode ini
juga bisa kita gunakan untuk network yang sifatnya Routing ataupun Bridging.
Untuk menggunakan mode ini perangkat Routerboard minimal memiliki lisensi level
3.
Mode
Nstreme dual slave
Pada
dasarnya mekanisme kerja pada interface wireless adalah half duplex, akan
tetapi dengan menggunakan mode ini kita dapat mengaktifkan mekanisme kerja full
duplex, mode ini merupakan proprietary didalam wireless mikrotik, tentunya kita
juga membutuhkan 2 wireless card dan 2 antenna pada masing-masing wireless
router mikrotik.
Mode
Station
Wireless
dengan Mode station ini digunakan sebagai wireless client/ penerima pada
topologi PTP (Point To Point) atau PTMP (Point To Multi Point), wireless Mode
station hanya bisa digunakan untuk membentuk network yang sifatnya routing,
sehingga mode ini merupakan salah satu mode yang efektif dan efisian jika pada
sisi wireless client/station tidak dibutuhkan bridging.
Mode
Station-Bridge
Mode
Station-Bridge merupakan mode pada interface wireless yang berfungsi sebagai
penerima/client dan support untuk bridge network, perlu di ketahui bahwa untuk
mode ini hanya bisa digunakan apabila perangkat AP dan stationnya sama sama
Mikrotik.
Mode
Station-Psudobridge
Mode
Station-Pseudobridge merupakan pengembangan dari Mode Station standar,
sama-sama menjadikan wireless sebagai penerima/client, perbedaannya adalah pada
Mode Station-Pseudobridge support untuk membuat network yang sifatnya Bridge
Network, Di dalam penggunaan mode ini terdapat konsekuensi dimana untuk
bridging pada L2 tidak bisa dilakukan secara penuh, dalam artian mac-address
sebuah perangkat yang berada di bawah perangkat wireless (PC end user) tidak
terbaca pada sisi Access Point.
Mode
Station-Pesudobridge-Clone
Mode
Station-Pseudobridge-Clone hampir sama dengan Mode Station- Pseudobridge yang
membedakan adalah didalam mode ini bisa melakukan cloning mac-address, umumnya
pada sebuah link wireless, yang terbaca pada sisi Access point adalah
mac-address dari interface wireless client, tetapi jika menggunakan Mode
Station-Pesudobridge-Clone yang terbaca adalah mac-address dari perangkat yang
terhubung ke station (end user), Secara default yang terbaca adalah mac-address
pada frame header yang pertama di teruskan, atau bisa ditentukan pada
“station-bridge-clone-mac”.
Station-WDS
Mode
Station-WDS berfungsi sebagai penerima/client dari sebuah Access Point yang
mengaktifkan protocol WDS,jika Di router Station Sudah di aktifkan mode WDS
maka Router akan berfungsi Sebagai Reapeter, Kekurangan protokol WDS adalah
penurunan throughput wireless hingga 50%, perlu diketahui bahwa antara vendor
yang satu dengan vendor yang lain fungsi WDS belum tentu compatible, begitu
juga dengan WDS pada mikrotik.
ModeWDS-Slave
Mode
WDS-Slave ini berfungsi sebagai pemancar (Access Point) sekaligus sebagai
penerima (Station) atau disebut juga dengan repeater, Mode ini merupakan salah
satu solusi apabila ingin membangun sebuah repeater tetapi perangkat yang
dimiliki hanya menggunakan 1 card wireless card.
Untuk hari
ini sekian yang dapat saya sampaikan kurang lebihnya mohon maaf. Semoga blog
ini dapat bermanfaat bagi kita semua, ayo silakan komentar di kolom yang
tersedia dan mari berdiskusi.

0 comments