Jurnal Kris

Selamat pagi/siang/sore/malam tergantung waktu anda membaca blog ini.

Heyo, pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang DHCP server. Apa sih DHCP server itu? DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah sebuah aturan yang membuat server dapat memberikan IP secara otomatis kepada perangkat yang terhubung kepadanya.

DHCP ini digunakan agar admin tidak kesulitan jika ingin menginstalasi banyak komputer, hal ini membuat pengerjaan menjadi lebih praktis. Nah, bagaimana cara menginstall dan mengkonfigurasi DHCP Server pada Debian baca blog ini sampai selesai ya.

Tapi sebelum itu kalian memerlukan.

Lalu buatlah mesin virtual dari Debian 9.7.0 dan juga Windows 10 di VirtualBox. Oke jika sudah sekarang kita bisa memulai mengkonfigurasi DHCP Server.

Pertama login ke dalam Debian.

Selamat pagi/siang/sore/malam tergantung waktu membaca blog ini.

Yo kawan apa kabar? Kalian pasti pernah nih yang namanya menerima tamu baik orang yang anda kenal maupun yang tidak anda kenal sebelumnya. Tindakan yang kalian lakukan kepada orang yang tidak anda kenal dan anda kenal pasti berbeda, jika sudah kenal kalian persilakan masuk rumah kalian sedangkan jika belum pasti kalian interogasi saat di gerbang.

Kalian akan mempercayai tamu yang sering berkunjung dan ini memudahkan kalian agar tidak lelah selalu mengawasi dirinya. Tapi juga ada suatu masa kalian membuka lebar pintu rumah kalian baik ke orang yang anda kenal maupun tidak contohnya seperti saat pesta ulang tahun adik anda. Hal ini membuat kalian resah tapi juga tidak membuat kalian lelah menanyai identitas mereka.

Analogi di atas dapat menjelaskan sedikit tentang tutorial yang akan saya bagikan pada kali ini yaitu filtering MAC Address. Proses ini terjadi pada saat kalian membuka jaringan nirkabel dan akan banyak orang yang akan mengakses AP kalian. Pasti lelah jika kalian selalu ada yang lupa pada password yang anda beri jadi proses ini hanya membuat client mengakses dengan password sekali saja dan berikutnya tinggal masuk karena MAC Address mereka telah terdaftar.

Sebelum kita melakukan praktek siapkan barang - barang ini ya.

Oke saatnya kita terjun ke dalam praktek. Topologi di bawah dapat memberi gambaran sedikit kepada kalian.

Sip pertama kalian harus membuat jaringan wireless Point to Multi Point (PtMP) hal ini pernah saya bahas, jika kalian lupa klik Point to Multi Point.

Nah dalam pembahasan kali ini akan ada AP Side dan Client Side, baca sampai habis ya.

AP Side

Buka wireless -> interface -> wlan1 dan lakukan konfigurasi di bawah ini.

• Mode : Ubah mode menjadi ap-bridge karena dalam mode ini router dapat diakses oleh banyak client.
• SSID : Masukan nama untuk SSID nama ini akan muncul sebagai nama jaringan kalian.
• Radio name : Nama ini digunakan sebagai nama router kalian.
• Security profile : Tambahkan security profile jika kalian menginginkannya.
• Aktifkan Default Authenticate dan Default Forward.

Selanjutnya buka bagian Registration daftarkan client yang kalian inginkan, caranya double click pada salah satu client. Lalu klik Copy to Access List. 

Lihat hasilnya di bagian Access List.

Kalian juga bisa mengedit client yang terdaftar dengan cara double click pada MAC Address. Aktifkan Authentication dan Forwarding. Bagian waktu yang saya tandai berguna untuk membatasi waktu akses client.

Client Side

Buka wireless -> interface -> wlan1 lalu Scan... dan hubungkan dengan SSID yang dibuat oleh AP.

Selanjutnya lakukan konfigurasi seperti berikut.

Jika sudah klik Apply lalu OK.

Selanjutnya ke bagian Registration dan daftarkan AP ke Connect List. Double click lalu klik Copy to Connect List.

Lihat hasilnya di bagian Connect List.

Double click pada MAC Address yang telah kalian daftarkan, pastikan Connect dalam keadaan aktif untuk SSID bebas untuk kalian isi atau tidak jika tidak SSID akan bernama any. Untuk security profile masukan password AP.

Jika semua konfigurasi pada AP dan Client nonaktifkan Default Authentication pada wlan1.

Verifikasi

Jika kalian berhasil kondisi wlan1 akan tetap running (R) 

Test PING akan berjalan lancar.

Dan terakhir AP akan dapat meremote Client.

Oke guys sekian untuk kali ini semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, jika ada kesalahan pada tutorial saya atau ada cara lainnya mari kita berdiskusi bersama di kolom komentar. Saya juga kembali mengucapkan terimakasih kepada kalian yang sudah mendukung saya. Akhir kata nantikan blog saya yang berikutnya.

Salam santai kepada kalian pembaca blog ini. Lupa itu manusiawi kawan semua manusia pasti pernah lupa entah itu lupa menaruh dompet, kunci motor atau remote televisi yang mungkin berakhir dengan kehilangan. Tapi tidak lucu juga kalau kita melupakan sesuatu hal yang sangat penting seperti hasil penelitian, pekerjaan dan studi selama 4 tahun tambah tidak lucu kalau sampai hilang.

Oleh sebab itu kita harus memiliki file cadangan atau backup jika file utama kita rusak, dengan memiliki file backup kita juga bisa melakukan restore atau pemulihan agar kita tidak mulai dari awal lagi jika ingin memulai pekerjaan. Router juga memiliki sifat yang sama yaitu dapat sewaktu - waktu kehilangan data, bukan hanya router tapi semua komputer.

Kali ini saya ingin membahas cara melakukan backup dan restore dengan router MikroTik, ingin tahu caranya? siapkan hal - hal di bawah ya!

• PC/Laptop

• RB951

• Adapter RB951

• Kabel LAN straight

• Winbox

Oke let's go to the tutorial.

Pertama lakukan beberapa konfigurasi, bebas kalian ingin menkonfigurasi apapun seperti IP, Firewall, dan lain - lain.

Lalu klik Files.

Klik backup untuk membuat file backup baru.

Selanjutnya masukan nama file dan password jika perlu, jika sudah klik backup.

Lalu untuk melakukan backup dari router ke PC cukup drag and drop file tadi dari Files di router ke Files Manager di PC.

Untuk melakukan restore mari kita coba hapus file backup yang sudah kita buat tadi. Lalu lakukan reboot atau bisa dengan reset configuration.

Jika tadi saya sudah membuat IP Address tapi karena sudah kita reset maka masuk kembali menggunakan MAC Address.

Walah, konfigurasi IP Address telah hilang.

Untuk melakukan restore drag file backup dari Files Manager pada PC ke Files pada router.

Klik dua kali pada file tadi lalu klik Restore.

Klik Restore lagi.

Akan ada pop up untuk reboot klik Yes.

Masuk kembali ke winbox.

Dan lihatlah kembali konfigurasi yang dari awal sudah kita buat.

Oke guys begitulah caranya melakukan backup dan restore pada router MikroTik semoga dengan membaca blog ini tidak ada lagi alasan untuk lupa atau data hilang ya guys. Jika kalian memiliki pertanyaan silakan isi kolom komentar dan mari berdiskusi.