ASJ

Menginstalasi Debian Menggunakan VMware

By Dwi Kris - July 17, 2019


Debian OpenLogo


Selamat pagi/siang/sore/malam tergantung anda membacanya.

Halo halo selamat datang kembali, pada kesempatan kali ini saya ingin memberitahukan saya hasil percobaan saya yaitu menginstal Debian menggunakan VMware. Bagi kalian yang belum tau Debian atau VMware tenang saja akan saya kasih tahu.

Debian adalah OS yang berlisensi GNU dan berkernel Linux jadi bisa disingkat GNU/Linux. Debian sering kali digunakan oleh orang - orang IT sebagai OS komputer server. Sementara VMware adalah software yang berfungsi untuk menjalankan mesin virtual sama seperti VirtualBOX namun memiliki beberapa fitur yang berbeda, mungkin nanti akan saya bahas di blog saya.

Apa aja sih perlengkapan yang dibutuhkan? Ini dia jawabannya :
  • PC/Laptop

  • ISO Debian 9.0.7 (CD 1)
Debian OpenLogo
  • VMware

Baiklah jika semua sudah berarti kalian sudah siap melakukan instalasi. Proses instalasi akan membutuhkan waktu yang cukup lama jadi saya sarankan siapkan cemilan dan secangkir kopi di samping kalian.

Run software VMwear.





Kalian akan melihat tampilan VMware yang menawan, lalu untuk membuat mesin virtual baru kalian cukup klik Create a New Virtual Machine.

Kalian akan dihadapkan dengan dua pilihan yaitu Typical dan Custom apa bedanya? Typical adalah pilihan penginstalan dengan setting - setting sudah terekomendasi dan sudah otomatis dibuat ini adalah cara cepat bagi kalian yang males ngotak - ngatik. Sedangkan Custom adalah pilihan yang dimana kita menginstall dengan settingan kita sendiri, kita yang menentukan apa yang akan kita gunakan (cara panjang)

Saya akan mencoba dengan keduanya jika kalian ingin tau perbedaannya.



A. Typical Installation
Pertama kalian cari terlebih dahulu file ISO yang akan kalian gunakan.


Setelah memilih file ISO-nya klik OK. Setelah itu klik Next seperti yang ada di gambar atas.


Berikutnya kalian memberikan nama pada mesin virtual kalian dan menentukan lokasi penyimpanannya.


Tentukan ukuran besar penyimpanan harddisk kalian, kali ini saya mencoba 200 GB. Dan menginstall secara terpisah.

Kalian bisa memilih menginstall hardisk dengan terpisah atau satu file, jika terpisah ini akan memudahkan kalian menggerakan virtual machine kalian ke komputer lain karena tidak berat namun mengurangi performa mesin kalian.


Setelah semua itu dilakukan akan muncul tampilan settingan kalian, cepat bukan? Karena settingan yang lain sudah terbuat otomatis. Jika kalian yakin dengan settingannya klik Finish dan jika belum yakin klik Customize Hardware.


B. Custom Installation
Pertama kalian menentukan tipe hardware yang cocok, kali ini saya mengkuti saja dengan klik next.


Selanjutnya kalian menkofigurasi jumlah processor dan core di masing - masing ya. Saya memberi 2 processor dan 2 core di masing - masingnya.


Disini kalian menentukan ukuran RAM pada mesin virtual kalian. Usahakan kalian mengikuti parameter yang ada agar tidak kekurangan atau kelebihan. Di sini saya memberi 2048 MB.


Berikutnya kalian memilih metode jaringan kalian. Bridge untuk mendapatkan akses ke ethernet dan harus membuat IP Address. NAT digunakan untuk mengakses hubungan dial-up dan ethernet luar menggunakan IP Address. Sedangkan Use host only networking untuk membuat jaringan virtual sendiri.


Lalu kalian memilih seperti apa tipe kontroller Input Output, saya menggunakan LSI logic karena direkomendasikan.


Lalu untuk tipe disk pilih SCSI karena direkomendasikan.


Selanjutnya kalian akan melakukan hal yang sama seperti di Typical Installation yaitu memasukan ISO file, memberikan nama Mesin dan menentukan tempat penyimpanannya.





Untuk hardisk kalian bisa memilih membuat hardisk virtual baru, menggunakan hardisk virtual yang sudah ada, atau menggunakan hardisk yang ada di PC kalian. Kali ini saya akan membuat hardisk virtual baru saja sesuai dengan kemauan saya.


Ukuran hardisk saya menggunakan 200 GB dan diinstall terpisah. Di sini ada pilihan baru yaitu Allocate. Allocate berfungsi untuk langsung menginstall seluruh kapasitas hardisk.


Di sini kalian diminta untuk memilih lokasi penyimpanan hardisk virtual kalian.


Jika semuanya sudah, akan ada tampilan yang menunjukan konfigurasi yang telah kalian buat. Jika sudah yakin klik Finish.


C. Penginstallan Debian
Setelah kalian selesai membuat mesin virtual untuk Debian, sekarang waktunya melakukan instalasi Debian. Di tampilan ada dua pilihan yaitu Graphic Install yang berbasis GUI dan Install untuk yang berbasis CLI. Saya akan menginstall yang CLI. Tekan enter untuk memilih.


Pilih bahasa dari OS kalian. saya memilih English, tapi sebenarnya ada Bahasa Indonesia atau kalian mau coba yang lain? Tekan enter bahasa kalian.


Selanjutnya pilih negara asal kalian. Karena saya di Indonesia caranya adalah enter other > Asia > Indonesia.




Karena saya memilih Indonesia dan sepertinya Debian belum terlalu mengenal Indonesia untuk memilih locale setting saya menggunakan United States.


Selanjutnya pilih tipe keyboard kalian. Saya menggunakan American English karena itu yang sudah biasa saya pakai.


Akan ada proses loading dan kalian akan langsung terarah pada hostname. Tapi sebelum itu tekan enter pada go back, Untuk menjangkau go back gunakan tab.

Selanjutnya untuk menkofigurasi jaringan kita sendiri. Enter pada configure network manually.


Lalu kita akan memberi IP Address pada Debian bebas kalian ingin memasukan IP Address berapapun, Saya menggunakan 172.18.0.108. Jika sudah enter pada Continue.


Subnet mask akan otomatis terisi jadi cukup enter continue.


Kalian juga harus memasukan alamat Gateway dan harus satu network dengan IP Address yang kalian beri kepada Debian. Saya menngunakan 172.18.0.1. Enter continue.


Untuk alamat server biasanya menyesuaikan dengan Gateway. Jadi langsung enter continue.


Ketik hostname kalian. Hostname adalah nama yang mengidentifikasi kalian di suatu jaringan.


Karena saya belum membuat atau bergabung di DNS. Jadi domain name saya kosongkan dan melanjutkan ke tahap berikutnya.


Membuat root password. root password berfungsi untuk mengakses administrasi sistem pada Debian. Untuk password kombinasikan antara huruf, angka, dan simbol agar keamanan kalian lebih terjaga. Jika sudah enter continue dan kalian akan diminta untuk mengetik ulang root password kalian lalu enter continue jika sudah.



Selanjutnya adalah membuat akun pengguna. Perkenalkan diri kalian dulu kepada Debian. Jika sudah enter continue.


Username digunakan untuk nama tampilan dan akses kalian.


Tulis password kalian, password kali ini digunakan untuk membuka akun pengguna. Jika sudah enter continue, tulis ulang password kalian lalu enter continue lagi.



Akan ada proses loading seperti ini. Karena cukup lama silakan makan snack kalian dulu sambil ngopi.


Setelah menunggu sekian lama kalian pilih regional kalian masing - masing ya, Kalo saya di Western. Pilihan ini akan berbeda sesuai dengan negara asal yang kalian pilih tadi mohon diingat.


Sekarang saatnya kita membagi - bagi penyimpanan hardisk virtual yang kita buat tadi ke dalam partisi - partisi. Saya kan 200 GB bisa buat apa aja ya? Kalau kalian bingung cukup enter guide sesuai kebutuhan kalian. Jika ingin membagi sendiri enter manual.


Akan muncul tampilan seperti ini, untuk membagi harddisk enter SCSI3.


Enter yes untuk melanjutkan pembagian harddisk.


Enter pri/log untuk membuat bagiannya.


Enter Create a new partition.


Di tampilan ini kalian menentukan seberapa besar space untuk bagian yang kalian buat.


Akan ada dua jenis partisi yaitu Primary untuk menginstall OS atau Logical untuk menyimpan data.


Pilih Beginning jika di bagian awal space kosong atau End di bagian akhir space kosong.


Selanjutnya akan ada beberapa pengaturan untuk partisi.


Use As, untuk memilih kegunaan dari partisi.


Mount point sebagai penanda partisi.


Kalian bebas ingin membagi partisi, berikut adalah partisi - partisi yang saya buat. Untuk melanjutkan enter Finish Partitioning.


Akan ada pertanyaan yakin tidak yakin kepada konfigurasi partisi tadi. Jika yakin enter yes jika tidak enter no.


Akan ada proses loading lagi, makan snack dan minum kopi lagi.


Akan ada pertanyaan - pertanyaan. untuk Scan jika kalian memilik CD 2 atau CD 3 kalian bisa enter yes, jika tidak punya enter no.


Use a network mirror disarankan jika kita menginstall Debian GUI tapi karena kita menginstall CLI maka enter no.


Proses loading lagi hehe.


Selanjutnya kita ditawari untuk melakukan survey, kalian bebas memilih yes atau no.


Pada tampilan ini kalian harus memilih mana saja software yang ingin kalian install. Pilih lah sesuai kebutuhan.


Install Grub boot loader jika Debian adalah OS pertama kalian, ini akan memudahkan pekerjaan kalian nanti. Cara installnya enter yes.


Pilih lah alat untuk menginstall grub boot loader, gunakan saja /dev/sda


Proses installasi sudah selesai mari kita lahit hasilnya. Enter Continue.


Enter Debian GNU/Linux.


Wah selamat kalian sudah berhasil masuk ke dalam Debian. Cara untuk log in adalah masukan username dan password account.


Akhirnya selesai juga proses yang melelahkan, tapi tak sia - sia. Sekarang kalian bisa mencoba menginstall sendiri Debian dan menggunakannya dengan baik.

Memang sulit prosesnya tapi hasilnya memuaskan silakan berkomentar dan mari berdiskusi.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments